Daftar di PayPal, lalu mulai terima pembayaran menggunakan kartu kredit secara instan.
Profile Facebook Twitter
contact
Google Yahoo
bCOMStudio

Kamis, 23 September 2010

Masjid Agung Jawa Tengah


Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang dibangun pada tahun 2001 sampai dengan 2006 ini berada di kawasan Semarang Timur, tepatnya berlokasi di Jalan Gajah Semarang. Masjid yang megah dan spektakuler ini berdiri di atas lahan 10 hektare dan memiliki fasilitas yang sangat lengkap, seperti convention hall (auditorium), souvenir shop, pujasera, gedung perkantoran, perpustakaan, dan menara pandang.
Untuk keperluan ibadah, masjid berarsitektur perpaduan universal dan lokal itu mampu menampung 10 ribu jemaah. Di dalam kompleks masjid terdapat wisma penginapan dengan 23 kamar dalam berbagai kelas. Penyediaan wisma ini bertujuan memberikan fasilitas penginapan bagi para peziarah atau wisatawan religi yang ingin bermalam di MAJT.
Yang menarik dari lay out masjid ini adalah adanya enam buah payung elektrik raksasa yang memayungi para jemaah yang beribadah di halaman masjid. Keenam payung raksasa ini bisa membuka dan menutup otomatis seperti yang ada di Masjid Nabawi Madinah. Tinggi tiang payung masing-masing 20 meter dengan bentangan mencapai 14 meter.
Masjid yang kini menjadi primadona para wisatawan religi ini juga memiliki menara setinggi 99 meter yang dinamakan Menara Al-Husna. Di dalamnya terdapat Studio Dakwah Islam (Dais), museum, dan kafe Muslim di lantai 18 yang bisa berputar 360 derajat. Di dalam menara disediakan lima buah teropong hilal dan teropong pandang.
Bagi yang ingin berekreasi, MAJT juga menyediakan beberapa fasilitas hiburan, seperti arena bermain dan kereta kelinci yang akan membawa pengunjung mengitari kompleks masjid.

Sumber data: Tabloid “Eksekutif Jawa Tengah”
read more...

Warak ngendok

Dari Wikipedia bahasa Indonesia


Warak ngendok (bahasa Jawa: warak bertelur) merupakan mainan yang selalu dikaitkan dengan perayaan dugderan, suatu festival di Semarang yang diadakan di awal bulan Ramadan untuk memeriahkannya, sekaligus sebagai upaya dakwah.
Warak ngendok berwujud makhluk berkaki empat, menyerupai macan/singa tetapi langsing. Tubuhnya diberi kertas berwarna-warni dan pada kakinya diberi roda supaya dapat ditarik.





read more...